Sulawesi Tenggara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Kendari.
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' - 06°15' Lintang Selatan dan di antara 120°45' - 124°30' Bujur Timur dan mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² atau 3.814.000 ha dan wilayah perairan (laut) seluas 110.000 km² atau 11.000.000 ha.
Sejarah
Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasar Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No. 13 Tahun 1964. Pada awalnya terdiri atas 4 (empat) kabupaten yaitu: Kabupaten Kendari, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Muna, dan Kabupaten Buton dengan Kota Kendari sebagai ibukota provinsi. Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 10 kabupaten dan 2 kota.
Demografi
Pada tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah sejumlah 1.959. 414 jiwa.
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990-2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004-2005 menjadi 0,02. Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 2004-2005 hanya kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukan pertumbuhan yang positif yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan kabupaten yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.
Struktur umur penduduk Sultra pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa / 35,75% dari total penduduk. Sedangkan penduduk perempuan mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk laki-laki mencapai 974.427 jiwa (49,73%).
Perekonomian
Beberapa komoditi unggulan Sulawesi Tenggara, antara lain:
Pertanian, meliputi kakao, mede, kelapa, cengkeh, kopi, pinang lada dan vanili
Kehutanan, meliputi kayu gelondongan dan kayu gergajian
Perikanan, meliputi perikanan darat dan perikanan laut
Peternakan, meliputi sapi, kerbau dan kambing
Pertambangan, meliputi aspal, nikel, emas, marmer, batu setengah permata, onix, batu gamping dan tanah liat
Pariwisata, meliputi:
Wisata sejarah seperti:
1. Benteng Keraton Buton, di Kota Baubau yang merupakan benteng terluas di dunia;
2. Istana Malige, di Kota Baubau dengan arsitektur khas Suku Buton dan merupakan bangunan adat yang tidak menggunkan paku;
3. Kasulana Tombi, di Kota Baubau yang merupakan bekas tiang bendera Kesultanan Buton yang umurnya lebih dari tiga abad;
4. Masjid Agung Keraton Buton (Masigi Ogena), di Kota Baubau yang merupakan masjid pertama yang berdiri di Sulawesi Tenggara;
5. Kampua, di Kota Baubau yang merupakan mata uang Kerajaan dan Kesultanan Buton;
Wisata budaya seperti:
1. Tenunan Buton dikota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara;
2. Tenun Ikat di Kabupaten Wakatobi,
3. Tari Lariangi dari Kabupaten Wakatobi;
4. Tari Balumpa dari Kabupaten Wakatobi;
5. Pekande-kandea, upacara adat masyarakat Buton Raya (Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi);
6. Pengrajin Besi di Tomia, Kabupaten Wakatobi,
7. Upacara Adat Posuo (Masyarakat Buton Raya);
8. Upacara Adat Kabuenga, dari Kabupaten Wakatobi;
9. Upacara Adat Karia, dari Wangi-wangi di Kabupaten Wakatobi,
10.Upacara Adat Mataa, dari Kabupaten Buton,
11.Upacara Adat Tururangiana Andala, dari Pulau Makassar di Kota Baubau,
12.Layang-layang tradisional Khagati dari Kabupaten Muna;
13.Tari Potong Pisang dari Kabaena di Kabupaten Bombana;
14.Aduan Kuda dari Kabupaten Muna;
15 Upacara Adat Religi Goraana Oputa oleh masyarakat Buton Raya;
16.Upacara Adat Religi Qunua oleh masyarakat Buton Raya;
17.Gambus & Dole-dole, Alat musik khas masyarakat Buton Raya;
18.Atraksi Perahu Naga di Kota Baubau;
Wisata Alam seperti:
1. Taman Laut Nasional Wakatobi di Kabupaten Wakatobi yang merupakan surga bawah laut segitiga karang dunia yang memiliki spesies terumbu karang sebanyak 750 dari 850 spesies karang dunia;
2. Pantai Nirwana di Kota Baubau;
3. Pantai Lakeba di Kota Baubau;
4. Gua Moko di Kota Baubau;
5. Gua lakasa di Kota Baubau;
6. Pantai Kamali di Kota Baubau;
7. Wantiro di Kota Baubau;
8. Hutan Tirta Rimba di Kota Baubau;
9. Batu Poaro di Kota Baubau;
10. Gua Kaisabu di Kota Baubau;
11. Lagawuna di Kota Baubau;
12. Air Terjun Samparona di Kota Baubau;
13. Hutan Lambusango di Kabupaten Buton yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora dan fauna yang endemik diantaranya Anoa;
14. Suaka Margasatwa Buton Utara di Kabupaten Buton Utara;
15. Cagar Alam Wakonti di Kota Baubau;
16. Permandian Bungi di Kota Baubau;
17. Kali Baubau di Kota Baubau;
18. Kolagana di Kota Baubau; Sulaa di Kota Baubau;
19. Wisata Bawah Laut Basilika di Kabupaten Buton;
20. Baubau Letter di Kota Baubau;
21. Sungai Tamborasi yang merupakan sungai terpendek di dunia yang terletak di Kabupaten Kolaka Utara;
22. Air Terjun Moramo di Kabupaten Konawe Selatan;
23. Goa Kobori di Kabupaten Muna;
24. Danau Napabale di Kabupaten Muna;
Pemerintahan
Kabupaten dan kota
No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Bombana/ Rumbia
2 Kabupaten Buton/ Bau-Bau
3 Kabupaten Buton Utara/ Buranga
4 Kabupaten Kolaka/ Kolaka
5 Kabupaten Kolaka Utara/ Lasusua
6 Kabupaten Konawe/ Unaaha
7 Kabupaten Konawe Selatan/ Andolo
8 Kabupaten Konawe Utara/ Wanggudu
9 Kabupaten Muna/ Raha
10 Kabupaten Wakatobi/ Wangi-Wangi
11 Kota Bau-Bau -
12 Kota Kendari -
Catatan :
Dasar hukum : UU 13/1964
Tanggal penting : 22 September 1964
Ibu kota : Kendari
Gubernur : Nur Alam, SE.
Luas : 38.140 km²
Penduduk : 1.959.414 (2005)
Kabupaten : 10
Kota : 2
Kecamatan : 104
Kelurahan/Desa : 1.529
Suku : Buton (23%), Bugis (19%), Tolaki (16%), Muna (15%)
Agama : Islam, Kristen, Hindu
Bahasa : Bahasa Indonesia
Zona waktu : WITA
Lagu daerah : Peia Tawa-tawa
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tenggara
Sumber Gambar :
http://www.cps-sss.org/web/home/propinsi/prop/Sulawesi+Tenggara
http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tenggara