Jumat, 12 Februari 2010

Petualangan di Laut Kolaka


Untuk mengisi waktu libur, sabtu, minggu sasaran petualangan kali ini adalah laut kolaka. Tempatnya diseputar pulau Lambasina. Kolaka adalah salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara. Perjalanan dari Kota Kendari dengan kendaraan darat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam.

Kolaka adalah ibu kota kabupen Kolaka. Kadang orang-orang menyebutnya juga sebagai buimi mekongga. Banyak orang mengenal Kota Kolaka karena banyak hal. Kota ini juga sebagai kota transit bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan dri Makassar ke Kendari.

Kota ini terdapat pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan Bone di Sulawesi Selatan dengan terlebih dahulu mengarungi teluk bone.

Selain pelabuhan transit, kabupaten Kolaka juga terkenal dengan penghasil tambang yang terkenal dengan ANTAM (Aneka Tambang).

PT. ANTAM berkedudukan di kecamatan Pomalaa. Dibutuhkan waktu kurang dari 30 menit dari Kota Kabupaten Kolaka menuju pusat pertambangan nikel itu.


Kabupaten kolaka yang berbatasan dengan kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Konawe. Kota ini juga dikenal dengan penghasil bumi yang beragam. Diantaranya, coklat dan cengkeh.

Tak kalah pentingnya, Kabupaten Kolaka dikenal dengan kota terbersih yang dibuktikan dengan diraihnya piala adipura dari Presiden. Piala ini kalau saya tidak salah sudah empat kali secara berturut-turut diraihnya.

Di mulut kota kolaka, atau berhadapan dengan pelabuhan penyeberangan terdapat bangunan asri berupa rumah adat mekongga. Dari bangunan ini kita bias melihat pelabuhan dengan lautnya yang begitu indah mempesona.

Masih dipinggir laut yang indah itu terdapat bangunan pasar sentral mekongga. Pasar ini dibuka tiap hari. Dan disamping pasar sedang berlangsung satu pembangunan pusat pembelanjaan, seperti mall barangkali.

Pada sisi kanan bangunan rumah adat mekongga, terdapat satu bangunan masjid agung yang berdiri megah dengan kubah yang begitu indah dipandang dari kejauhan. Mesjid ini juga telah digunakan dalam pelaksanaan MTQ tingkat propinsi.

Dari dua lokasi ini, rumah adat mekongga dan mesjid kita dapat memandang gugusan gunung yang ada di tengah laut. Salah satunya adalah pulau Lambasina. Pulau lambasina dapat ditempuh dari pelabuhan sekitar 2 jam dengan menggunakan perahu nelayan.

Disekitar pulau inilah sasaran saya untuk melakukan refreshing. Saya lima orang lainnya melakukan perjalanan ke laut. Sasarannya disekitar pulau lambasina.

Menurut cerita nelayan, bahwa lokasi itu adalah tempatnya para pemancing mania untuk menguji ketahanan fisik, kesabaran untuk mendapatkan aneka ikan.

Tapi sayang kunjungan kami kali ini tidak memberikan hasil yang memuaskan. Dua dari lima orang terpaksa harus istirahat total akibat cuaca dan gelombang yang tidak bersahabat.

Rombongan kami hanya bisa bertahan di laut kurang lebih 4 jam. Nahkoda kapal pun sudah memberi isarat tarik jangkar dan mencari perlindungan untuk menghidari badai yang lebih besar lagi.

Ditengah-tengah perlindungan kami masih sempat melakukan kegiatan memancing.. Lumayan hasilnya meski hanya ikan yang berukuran kecil. Karena kondisi dua sahabat yang tidak bias lagi bertahan, maka malam itu diputuskan untuk kembali ke pangkalan di Kolaka.

Perjalanan pulang pun terpaksan dilakukan. Perahu yang kami tumpangi tepat pukul 12.00 malam sandar di pelabuhan rakyat di kolaka. Hasil yang didapat, malam itu juga langsung di bakar untuk dinikmati bersama.

Hm.. nikmati ikan sunu super yang dibakar. Setelah istirahat sejenak, sekitar pukul 03.00 dini hari kami star tinggalkan kolaka menuju Kendari.


Sumber :

Muchtar Kadir

http://wisata.kompasiana.com/2009/12/22/petualangan-di-laut-kolaka/

22 Desember 2009

Sumber Gambar :

http://id.wiki.detik.com/wiki/Kabupaten_Kolaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar